Senin, 23 September 2013

TRICKING OUR MIND TO PRACTICE ENGLISH

Do you struggle with keeping a consistent English practice?
Do you think you should be studying more than you currently do?
If you’re like most people, you WANT to practice English more, but for some reason you don’t spend as much time as you like.
Why does this happen?

Why We Don’t Do What We Say We’re Gonna Do?

If you plan on studying English for just 15 minutes a day, every day, would you actually do it?
What usually happens is that the first few days after trying to start a new habit, you do really well.
You practice every day and it feels good. You’re learning new things.
Then something in your life happens and you tell yourself I’m tired, it’s okay if don’t study today. It’s just one day.
A few days later you miss another. Pretty soon you lose the habit completely.
So why is it so difficult to keep a consistent practice?
Sometimes life just gets in the way. After a long day at work, you don’t always feel like practicing your English.
But there’s a simple solution.
If you want to do ANYTHING, you need to make it a priority. And that means you need to…

Practice Your English When You FIRST Wake Up

If practicing English is truly important to you, you NEED to do it first thing in the morning.
That means practicing your English before going on Facebook, before checking your email, and before even eating breakfast.
If you don’t have enough time to study before leaving in the morning, then wake up earlier.
A lot of times you’re mind will fight with you. Telling you that sleep is more important.
But if you sleep for 15 minutes less per day is it really going to have that big of an effect on you?
What if you practice English for 15 more minutes per day. How big of an effect will that have on you in 3 months, 6 months, a year?
If you lose a little sleep one night, you can just go to bed earlier the next day.
But when practicing your English, it’s so important that you study just a little bit each day.
Studying for one hour twice a week is way less effective than practicing English for 15 minutes a day. A language, just like music, is better learned with a little bit of exposure every day. This gives our brain more time to incorporate what we learned.
Just like when you stay up all night studying for a test, you may pass the test, but do you remember anything a week or a month later? Probably not.
That’s why it’s so important to…

Practice Your English Every Day

Remember, if you want to get good at something, you need to do it every day. English is no exception.
If you don’t practice FIRST thing in the morning, it’s very likely something in your life will happen that will lead to you skipping your English practice.
Whatever is most important to you, do it AS SOON as you wake up.
If learning English is truly important to you, then wake up a few minutes earlier and practice. Every day.
Even if you only spend 5-10 minutes in the morning, it doesn’t matter. What’s important is keeping the habit.

What Should I Practice?

So, you’ve decided to practice your English when you first wake up in the morning for 15 minutes.
But 15 minutes is not a long time. So what’s the most effective use of your time?
Stay tuned for next week’s article, Maximize Your Learning: A Simple 4 Step Guide.
In the meantime, check out the article English for Life: 5 Ways to Make English a Fun and Convenient Part of Your Daily Life

Like What You Read?

Here at Real Life English, we focus on going beyond the textbook and teaching you practical English that you can use in real life.

Senin, 16 September 2013

TEKNIK SPEAKING

Ada cara cepat Untuk berbicara mudah berbahasa Inggris, tidak ada yang instan.. semua ada proses nya. Beberapa waktu lalu saya diundang untuk memberikan presentasi tentang teknik pengajaran conversation di Indramayu. Hampir semua pesertanya adalah “lulusan pare” yang terkenal itu. Ketika saya berdialog bagamana cara belajar di kampung pare, saya sedikit tersenyum… “kenapa harus jauh-jauh ke Pare jika anda bisa membuatnya di sekolah anda?” saya katakan kepada peserta pelatihan. “Ikuti pelatihan saya, maka anda akan melihat siswa-siswi anda berbicara bahasa Inggris dengan baik dalam waktu yang tidak lama.”

Benar saja, setelah pelatihan, hampir semua peserta terkejut.. dengan fakta bahwa yang mereka terima selama “nyantren” di pare hanya merupakan dasar teknik penguasaan, bagian terkecil dari materi pelatihan yang saya berikan. Akhirnya, mereka pun sharing banyak hal tentang pengajaran speaking khususnya yang berkaitan dengan conversation.


Teknik pertama guided speaking adalah dengan penekanan kepada pronunciation and limited speaking dengan clue-clue atau track yang telah direncanakan terlebih dahulu. Teknik kedua yaitu responsive speaking. ingat, kemampuan berbicara dapat distimulasi dari bacaan (berbahasa Inggris), dan bacaan sangat kaya dengan vocabualary dan struktur bahasa. Dalam teknik kedua ini, kemapuan berbicara siswa muncul dengan stimulasi bacaan ini. Teknik ketiga yaitu productive speaking. Berbicara dengan wacana yang luas dalam teknik ini merupakan tujuan utamanya, tapi, hanya dapat diperoleh apabila siswa telah menguasai kemampua speaking dari teknik pertama dan kedua telah dipamahami dan dikuasai dengan baik.
Ketiga teknik pengajaran tersebut sangat sesuai dengan kondisi kelas kecil ataupun kelas besar, sehingga tidak ada alasan untuk tidak mengajarkan speaking untuk jumlah siswa dengan jumlah 40 dalam sebuah ruang kelas. Ketiga teknik tersebut merupakan hasil penelitian dan observasi yang saya lakukan semenjak tahun 2002, dan saya kembangkan ketika saya mulai mendalami teknik pengajaran speaking ketika mengajarkan mata kuliah TEFL di sebuah universitas di Jakarta. Hasil nya cukup memuaskan, dan rasa puas melihat siswa kita cas cis cus dalam bahasa Inggris.

PENILAIAN SPEAKING
Kemampuan berbicara (speaking) dalam pelajaran bahasa Inggris
merupakan kemampuan yang hampir sama sulitnya dirasakan oleh sebagian besar siswa di sekolah.
Kesulitan speaking biasanya disebabkan:

1. Sulitnya mengungkapkan ide secara lisan. Sehingga siswa bingung untuk berbicara.
2. Terbatasnya kosakata (vocabulary), sehingga siswa sulit berbicara lancar dan lama.
3. Terbatasnya kemampuan tata bahasa (grammar). Sehingga sulit berbicara dengan aturan
yang benar.
4. Terbatasnya melafalkan kata-kata (pronounciation). Sehingga sulit mengucapkan kata yang
diucapkannya dengan benar.
5. Kurangnya keberanian untuk berbicara karena takut salah.


Tekhnis pelaksanaan speaking dapat mencoba sbb:
a. Terlebih dahulu menerangkan semua hal yang berkaitan dengan drama. Mulai dari cara
membuat naskah, setting panggung, dll.
b. Membagi siswa dalam kelompok. Setiap kelompoknya terdiri atas 5-6 orang secara
heterogen berdasarkan kemampuan.
c. Setiap kelompok di tugaskan membuat drama yang temanya bebas, dan durasi drama
maksimal 10 menit. Serta setiap anak dialognya minimal 5 dialog.
Masing-masing kelompok setiap minggunya harus berkonsultasi tentang hasil tulisannya.
Naskah yang sudah di konsultasikan dan diperiksa oleh guru, dikembalikan pada siswa untuk
diperbaiki dan di tulis ulang.
Penilaian speaking dilakukan secara individual dengan aspek-aspek penilaian:
*. Intonasi (intonation)
*. Pengucapan (pronounciation)
*. Tata bahasa (grammer)
*. Kelancaran bicara (fluency), dan
*. Gaya bicara (diction).
*Memulai Balajar Speaking*
1. Mengadopsi Filosofi Bayi
Belajar speaking pada dasarnya adalah kita belajar untuk berbicara. Seperti halnya bayi yang baru lahir kedunia, dia merasa asing tetapi memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, tak kenal menyerah, tidak punya rasa
2. Belajar Tata Bahasa Adalah Urusan ke-99
Masih berkaca pada bagaimana anak kecil yang memulai belajar berbicara. Ketika belajar berbicara, mereka berusaha agar bicaranya bisa di pahami oleh orang yang ada di sekiatarnya. mereka tidak tahu apa itu grammar, kata kerja, objek, pradikat, kalimat pasif, dll. Seperti itulah ketika kita mengawali belajar speaking, Tata bahasa tidak perlu di permasalahkan secara berlebih, mulailah berbicaralah meskipun tata bahasanya lumayan kacau. Hal yang perlu ditekankan adalah bagaimana orang lain bisa mengerti bahasa inggris kita. kalau melakukan kesalahan grammar yang sangat fatal, maka orang di sakitar kita pasti akan mengorksinya.
3. Memperbanyak Perbendaharaan Kata
Semua orang pasti setuju dengan cara ini. sabab kalau kosa kata kita kurang maka yang terjadi adalah kebingungan akan kata apa yang harus keluar dari mulut kita.dan akhirnya yang keluar adalah bahasa isyarat. Untuk memperbanyak perbendaharaan kata bisa dimulai dengan mengenal benda-benda disekitar kita. mulailah ucapkan segala benda yang ada di lingkungan rumah, kampus/sekolahan, terminal,stasiun, pasar, sawah,tegalan, dan lingkungan lain yang lebih jauh dari otak kita. setelah mengenali, selanjutnya ketika melihat sebuah benda cobalah untuk mengaitkan dengan benda-benda lainya. misal ketika kita melihat korden, pikirkan dan berbicaralah tentang bahan korden,alat yang digunakan untuk membuat korden, apa motif korden tersebut dan lain sebagainya.
4. Menonton Film dan Mendengarkan Lagu Berbahasa Inggris
Bagi pecinta film dan musik pasti senang akan kabar ini. Dengan menonton film dan mendengarkan musik berbahasa inggris secara tidak langsung kita pun belajar speaking.asalkan melakukan ini disertai dengan usaha menerjemahkan isinya, sebenarnya kita mendapatkan pelajaran yang sangat banyak. kita bisa belajar logatnya dan dengan membandingkan percakapan antara pemainya dengan teks (subtitle) maka kitapun belajar menerjemahkan sesuai konteksnya,bukan menerjemahkan perkata.
5. Buatlah English Area atau English Day
karena kita belajar Speaking, maka komunikasi verbal antar personal harus dilakukan. Buatlah kelompok bersama teman-teman dekat untuk berbicara dengan bahasa inggris. bisa di sepakati dimanapun itu, baik di kosan, kampus maupun di warkop.berbicaralah dengan tema bebas tanpa dibatasi. dan lakukan tanya jawab secara alamiah (seperti kasaharian).Yang perlu diperhatikan adalah usahakan dalam satu kelompuk tersebut tidak terlalu banyak personil (idealnya 4-6 orang), dengan ini maka semua orang didalamnya akan terlibat berbicara tanpa ada yang jadi penonton.
6. Berbincang dengan Turis Asing
Inilah yang kita jadikan evaluasi belajar speaking kita. sering-seringlah untuk ngobrol dengan Turis Asing yang kesehariannya memang menggunakan bahasa ingrris.OrangBule ini bisa banyak di jumpai di tempat-tempat wisata terkenal. Apabila turis tersebut memahami benar apa yang kita ucapkan bararti ini pertanda baik. dan selain untuk evaluasi perkembangan speaking kita, secara tidak langsung kita juga belajar logat berbicara English


TEKNIK SPEAKING

Ada cara cepat Untuk berbicara mudah berbahasa Inggris, tidak ada yang instan.. semua ada proses nya. Beberapa waktu lalu saya diundang untuk memberikan presentasi tentang teknik pengajaran conversation di Indramayu. Hampir semua pesertanya adalah “lulusan pare” yang terkenal itu. Ketika saya berdialog bagamana cara belajar di kampung pare, saya sedikit tersenyum… “kenapa harus jauh-jauh ke Pare jika anda bisa membuatnya di sekolah anda?” saya katakan kepada peserta pelatihan. “Ikuti pelatihan saya, maka anda akan melihat siswa-siswi anda berbicara bahasa Inggris dengan baik dalam waktu yang tidak lama.”

Benar saja, setelah pelatihan, hampir semua peserta terkejut.. dengan fakta bahwa yang mereka terima selama “nyantren” di pare hanya merupakan dasar teknik penguasaan, bagian terkecil dari materi pelatihan yang saya berikan. Akhirnya, mereka pun sharing banyak hal tentang pengajaran speaking khususnya yang berkaitan dengan conversation.


Teknik pertama guided speaking adalah dengan penekanan kepada pronunciation and limited speaking dengan clue-clue atau track yang telah direncanakan terlebih dahulu. Teknik kedua yaitu responsive speaking. ingat, kemampuan berbicara dapat distimulasi dari bacaan (berbahasa Inggris), dan bacaan sangat kaya dengan vocabualary dan struktur bahasa. Dalam teknik kedua ini, kemapuan berbicara siswa muncul dengan stimulasi bacaan ini. Teknik ketiga yaitu productive speaking. Berbicara dengan wacana yang luas dalam teknik ini merupakan tujuan utamanya, tapi, hanya dapat diperoleh apabila siswa telah menguasai kemampua speaking dari teknik pertama dan kedua telah dipamahami dan dikuasai dengan baik.
Ketiga teknik pengajaran tersebut sangat sesuai dengan kondisi kelas kecil ataupun kelas besar, sehingga tidak ada alasan untuk tidak mengajarkan speaking untuk jumlah siswa dengan jumlah 40 dalam sebuah ruang kelas. Ketiga teknik tersebut merupakan hasil penelitian dan observasi yang saya lakukan semenjak tahun 2002, dan saya kembangkan ketika saya mulai mendalami teknik pengajaran speaking ketika mengajarkan mata kuliah TEFL di sebuah universitas di Jakarta. Hasil nya cukup memuaskan, dan rasa puas melihat siswa kita cas cis cus dalam bahasa Inggris.

PENILAIAN SPEAKING
Kemampuan berbicara (speaking) dalam pelajaran bahasa Inggris
merupakan kemampuan yang hampir sama sulitnya dirasakan oleh sebagian besar siswa di sekolah.
Kesulitan speaking biasanya disebabkan:

1. Sulitnya mengungkapkan ide secara lisan. Sehingga siswa bingung untuk berbicara.
2. Terbatasnya kosakata (vocabulary), sehingga siswa sulit berbicara lancar dan lama.
3. Terbatasnya kemampuan tata bahasa (grammar). Sehingga sulit berbicara dengan aturan
yang benar.
4. Terbatasnya melafalkan kata-kata (pronounciation). Sehingga sulit mengucapkan kata yang
diucapkannya dengan benar.
5. Kurangnya keberanian untuk berbicara karena takut salah.


Tekhnis pelaksanaan speaking dapat mencoba sbb:
a. Terlebih dahulu menerangkan semua hal yang berkaitan dengan drama. Mulai dari cara
membuat naskah, setting panggung, dll.
b. Membagi siswa dalam kelompok. Setiap kelompoknya terdiri atas 5-6 orang secara
heterogen berdasarkan kemampuan.
c. Setiap kelompok di tugaskan membuat drama yang temanya bebas, dan durasi drama
maksimal 10 menit. Serta setiap anak dialognya minimal 5 dialog.
Masing-masing kelompok setiap minggunya harus berkonsultasi tentang hasil tulisannya.
Naskah yang sudah di konsultasikan dan diperiksa oleh guru, dikembalikan pada siswa untuk
diperbaiki dan di tulis ulang.
Penilaian speaking dilakukan secara individual dengan aspek-aspek penilaian:
*. Intonasi (intonation)
*. Pengucapan (pronounciation)
*. Tata bahasa (grammer)
*. Kelancaran bicara (fluency), dan
*. Gaya bicara (diction).
*Memulai Balajar Speaking*
1. Mengadopsi Filosofi Bayi
Belajar speaking pada dasarnya adalah kita belajar untuk berbicara. Seperti halnya bayi yang baru lahir kedunia, dia merasa asing tetapi memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, tak kenal menyerah, tidak punya rasa
2. Belajar Tata Bahasa Adalah Urusan ke-99
Masih berkaca pada bagaimana anak kecil yang memulai belajar berbicara. Ketika belajar berbicara, mereka berusaha agar bicaranya bisa di pahami oleh orang yang ada di sekiatarnya. mereka tidak tahu apa itu grammar, kata kerja, objek, pradikat, kalimat pasif, dll. Seperti itulah ketika kita mengawali belajar speaking, Tata bahasa tidak perlu di permasalahkan secara berlebih, mulailah berbicaralah meskipun tata bahasanya lumayan kacau. Hal yang perlu ditekankan adalah bagaimana orang lain bisa mengerti bahasa inggris kita. kalau melakukan kesalahan grammar yang sangat fatal, maka orang di sakitar kita pasti akan mengorksinya.
3. Memperbanyak Perbendaharaan Kata
Semua orang pasti setuju dengan cara ini. sabab kalau kosa kata kita kurang maka yang terjadi adalah kebingungan akan kata apa yang harus keluar dari mulut kita.dan akhirnya yang keluar adalah bahasa isyarat. Untuk memperbanyak perbendaharaan kata bisa dimulai dengan mengenal benda-benda disekitar kita. mulailah ucapkan segala benda yang ada di lingkungan rumah, kampus/sekolahan, terminal,stasiun, pasar, sawah,tegalan, dan lingkungan lain yang lebih jauh dari otak kita. setelah mengenali, selanjutnya ketika melihat sebuah benda cobalah untuk mengaitkan dengan benda-benda lainya. misal ketika kita melihat korden, pikirkan dan berbicaralah tentang bahan korden,alat yang digunakan untuk membuat korden, apa motif korden tersebut dan lain sebagainya.
4. Menonton Film dan Mendengarkan Lagu Berbahasa Inggris
Bagi pecinta film dan musik pasti senang akan kabar ini. Dengan menonton film dan mendengarkan musik berbahasa inggris secara tidak langsung kita pun belajar speaking.asalkan melakukan ini disertai dengan usaha menerjemahkan isinya, sebenarnya kita mendapatkan pelajaran yang sangat banyak. kita bisa belajar logatnya dan dengan membandingkan percakapan antara pemainya dengan teks (subtitle) maka kitapun belajar menerjemahkan sesuai konteksnya,bukan menerjemahkan perkata.
5. Buatlah English Area atau English Day
karena kita belajar Speaking, maka komunikasi verbal antar personal harus dilakukan. Buatlah kelompok bersama teman-teman dekat untuk berbicara dengan bahasa inggris. bisa di sepakati dimanapun itu, baik di kosan, kampus maupun di warkop.berbicaralah dengan tema bebas tanpa dibatasi. dan lakukan tanya jawab secara alamiah (seperti kasaharian).Yang perlu diperhatikan adalah usahakan dalam satu kelompuk tersebut tidak terlalu banyak personil (idealnya 4-6 orang), dengan ini maka semua orang didalamnya akan terlibat berbicara tanpa ada yang jadi penonton.
6. Berbincang dengan Turis Asing
Inilah yang kita jadikan evaluasi belajar speaking kita. sering-seringlah untuk ngobrol dengan Turis Asing yang kesehariannya memang menggunakan bahasa ingrris.OrangBule ini bisa banyak di jumpai di tempat-tempat wisata terkenal. Apabila turis tersebut memahami benar apa yang kita ucapkan bararti ini pertanda baik. dan selain untuk evaluasi perkembangan speaking kita, secara tidak langsung kita juga belajar logat berbicara English


TEKNIK SPEAKING

Ada cara cepat Untuk berbicara mudah berbahasa Inggris, tidak ada yang instan.. semua ada proses nya. Beberapa waktu lalu saya diundang untuk memberikan presentasi tentang teknik pengajaran conversation di Indramayu. Hampir semua pesertanya adalah “lulusan pare” yang terkenal itu. Ketika saya berdialog bagamana cara belajar di kampung pare, saya sedikit tersenyum… “kenapa harus jauh-jauh ke Pare jika anda bisa membuatnya di sekolah anda?” saya katakan kepada peserta pelatihan. “Ikuti pelatihan saya, maka anda akan melihat siswa-siswi anda berbicara bahasa Inggris dengan baik dalam waktu yang tidak lama.”

Benar saja, setelah pelatihan, hampir semua peserta terkejut.. dengan fakta bahwa yang mereka terima selama “nyantren” di pare hanya merupakan dasar teknik penguasaan, bagian terkecil dari materi pelatihan yang saya berikan. Akhirnya, mereka pun sharing banyak hal tentang pengajaran speaking khususnya yang berkaitan dengan conversation.


Teknik pertama guided speaking adalah dengan penekanan kepada pronunciation and limited speaking dengan clue-clue atau track yang telah direncanakan terlebih dahulu. Teknik kedua yaitu responsive speaking. ingat, kemampuan berbicara dapat distimulasi dari bacaan (berbahasa Inggris), dan bacaan sangat kaya dengan vocabualary dan struktur bahasa. Dalam teknik kedua ini, kemapuan berbicara siswa muncul dengan stimulasi bacaan ini. Teknik ketiga yaitu productive speaking. Berbicara dengan wacana yang luas dalam teknik ini merupakan tujuan utamanya, tapi, hanya dapat diperoleh apabila siswa telah menguasai kemampua speaking dari teknik pertama dan kedua telah dipamahami dan dikuasai dengan baik.
Ketiga teknik pengajaran tersebut sangat sesuai dengan kondisi kelas kecil ataupun kelas besar, sehingga tidak ada alasan untuk tidak mengajarkan speaking untuk jumlah siswa dengan jumlah 40 dalam sebuah ruang kelas. Ketiga teknik tersebut merupakan hasil penelitian dan observasi yang saya lakukan semenjak tahun 2002, dan saya kembangkan ketika saya mulai mendalami teknik pengajaran speaking ketika mengajarkan mata kuliah TEFL di sebuah universitas di Jakarta. Hasil nya cukup memuaskan, dan rasa puas melihat siswa kita cas cis cus dalam bahasa Inggris.

PENILAIAN SPEAKING
Kemampuan berbicara (speaking) dalam pelajaran bahasa Inggris
merupakan kemampuan yang hampir sama sulitnya dirasakan oleh sebagian besar siswa di sekolah.
Kesulitan speaking biasanya disebabkan:

1. Sulitnya mengungkapkan ide secara lisan. Sehingga siswa bingung untuk berbicara.
2. Terbatasnya kosakata (vocabulary), sehingga siswa sulit berbicara lancar dan lama.
3. Terbatasnya kemampuan tata bahasa (grammar). Sehingga sulit berbicara dengan aturan
yang benar.
4. Terbatasnya melafalkan kata-kata (pronounciation). Sehingga sulit mengucapkan kata yang
diucapkannya dengan benar.
5. Kurangnya keberanian untuk berbicara karena takut salah.


Tekhnis pelaksanaan speaking dapat mencoba sbb:
a. Terlebih dahulu menerangkan semua hal yang berkaitan dengan drama. Mulai dari cara
membuat naskah, setting panggung, dll.
b. Membagi siswa dalam kelompok. Setiap kelompoknya terdiri atas 5-6 orang secara
heterogen berdasarkan kemampuan.
c. Setiap kelompok di tugaskan membuat drama yang temanya bebas, dan durasi drama
maksimal 10 menit. Serta setiap anak dialognya minimal 5 dialog.
Masing-masing kelompok setiap minggunya harus berkonsultasi tentang hasil tulisannya.
Naskah yang sudah di konsultasikan dan diperiksa oleh guru, dikembalikan pada siswa untuk
diperbaiki dan di tulis ulang.
Penilaian speaking dilakukan secara individual dengan aspek-aspek penilaian:
*. Intonasi (intonation)
*. Pengucapan (pronounciation)
*. Tata bahasa (grammer)
*. Kelancaran bicara (fluency), dan
*. Gaya bicara (diction).
*Memulai Balajar Speaking*
1. Mengadopsi Filosofi Bayi
Belajar speaking pada dasarnya adalah kita belajar untuk berbicara. Seperti halnya bayi yang baru lahir kedunia, dia merasa asing tetapi memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, tak kenal menyerah, tidak punya rasa
2. Belajar Tata Bahasa Adalah Urusan ke-99
Masih berkaca pada bagaimana anak kecil yang memulai belajar berbicara. Ketika belajar berbicara, mereka berusaha agar bicaranya bisa di pahami oleh orang yang ada di sekiatarnya. mereka tidak tahu apa itu grammar, kata kerja, objek, pradikat, kalimat pasif, dll. Seperti itulah ketika kita mengawali belajar speaking, Tata bahasa tidak perlu di permasalahkan secara berlebih, mulailah berbicaralah meskipun tata bahasanya lumayan kacau. Hal yang perlu ditekankan adalah bagaimana orang lain bisa mengerti bahasa inggris kita. kalau melakukan kesalahan grammar yang sangat fatal, maka orang di sakitar kita pasti akan mengorksinya.
3. Memperbanyak Perbendaharaan Kata
Semua orang pasti setuju dengan cara ini. sabab kalau kosa kata kita kurang maka yang terjadi adalah kebingungan akan kata apa yang harus keluar dari mulut kita.dan akhirnya yang keluar adalah bahasa isyarat. Untuk memperbanyak perbendaharaan kata bisa dimulai dengan mengenal benda-benda disekitar kita. mulailah ucapkan segala benda yang ada di lingkungan rumah, kampus/sekolahan, terminal,stasiun, pasar, sawah,tegalan, dan lingkungan lain yang lebih jauh dari otak kita. setelah mengenali, selanjutnya ketika melihat sebuah benda cobalah untuk mengaitkan dengan benda-benda lainya. misal ketika kita melihat korden, pikirkan dan berbicaralah tentang bahan korden,alat yang digunakan untuk membuat korden, apa motif korden tersebut dan lain sebagainya.
4. Menonton Film dan Mendengarkan Lagu Berbahasa Inggris
Bagi pecinta film dan musik pasti senang akan kabar ini. Dengan menonton film dan mendengarkan musik berbahasa inggris secara tidak langsung kita pun belajar speaking.asalkan melakukan ini disertai dengan usaha menerjemahkan isinya, sebenarnya kita mendapatkan pelajaran yang sangat banyak. kita bisa belajar logatnya dan dengan membandingkan percakapan antara pemainya dengan teks (subtitle) maka kitapun belajar menerjemahkan sesuai konteksnya,bukan menerjemahkan perkata.
5. Buatlah English Area atau English Day
karena kita belajar Speaking, maka komunikasi verbal antar personal harus dilakukan. Buatlah kelompok bersama teman-teman dekat untuk berbicara dengan bahasa inggris. bisa di sepakati dimanapun itu, baik di kosan, kampus maupun di warkop.berbicaralah dengan tema bebas tanpa dibatasi. dan lakukan tanya jawab secara alamiah (seperti kasaharian).Yang perlu diperhatikan adalah usahakan dalam satu kelompuk tersebut tidak terlalu banyak personil (idealnya 4-6 orang), dengan ini maka semua orang didalamnya akan terlibat berbicara tanpa ada yang jadi penonton.
6. Berbincang dengan Turis Asing
Inilah yang kita jadikan evaluasi belajar speaking kita. sering-seringlah untuk ngobrol dengan Turis Asing yang kesehariannya memang menggunakan bahasa ingrris.OrangBule ini bisa banyak di jumpai di tempat-tempat wisata terkenal. Apabila turis tersebut memahami benar apa yang kita ucapkan bararti ini pertanda baik. dan selain untuk evaluasi perkembangan speaking kita, secara tidak langsung kita juga belajar logat berbicara English